Hai mommies, kembali lagi dengan ceritaku yang gak jauh-jauh dari anak ya hahaha, semoga belum bosen bacanya. Kali ini, aku mau sedikit cerita mengenai pengalamanku mempunyai anak yang didiagnosis oleh dokter mengalami speech delay. Apa sih speech delay itu?
Speech delay yang memiliki artian keterlambatan bicara pada anak. Keterlambatan bicara ini dapat diukur berdasarkan usianya. Keterlambatan bicara ini bisa dideteksi mulai usia 2 bulan, jika anak tidak mengeluarkan suara, bisa jadi kedepannya anak tersebut akan mengalami keterlambatan bicara.
Kasus yang terjadi di anakku ini mulai aku deteksi ketika dia berumur 18 bulan. Disaat seharusnya di umurnya 18 bulan sudah bisa mengucapkan 1-2 kata secara jelas seperti "mama" dan "papa" , anakku masih belum bisa melakukannya. Sebagai acuan tumbuh kembang anakku, aku menggunakan tabel denver ii, mungkin nanti aku akan bahas lebih lengkap lagi mengenai tabel denver ini ya (sekarang kita kembali fokus ke speech delay haha).
Di usia 18 bulan, anakku hanya bisa bergumam, belum membentuk 1 kata yang bulat, hanya beberapa kata yang dia bisa ucapkan, tapi itu juga suku kata akhirnya saja. Misal kata kesukaannya adalah traktor waktu itu, dia baru bisa mengucapkan "tor" itupun belum jelas. Setelah googling dan bertanya dan mencari informasi, akhirnya akupun memutuskan untuk membawa anakku ke klinik tumbuh kembang.
Singkat cerita, akhirnya kami ke klinik tumbuh kembang yang berada di dekat rumahku. Pertama kali datang, kami harus konsultasi terlebih dahulu ke dokter anak sub spesialis tumbuh kembang. Saat kami konsultasi, hal yang dilakukan oleh dokter yaitu memberi berbagai macam tes untuk anakku seperti bermain puzzle (untuk melihat kemampuan mencocokan gambar), mengurutkan dari besar ke kecil, sampai menebak warna, serta tebak gambar menggunakan flash card (jujur aku lupa apa aja haha, ada 5 atau 6 permainan kalau tidak salah ingat) yang maksudnya untuk melakukan tes kemampuan sang anak, sehingga nanti untuk rekomendasi terapinya tidak salah.
Setelah di observasi, menurut dokter anakku memang cenderung mengalami keterlambatan bicara, namun untuk fokus dan lainnya anakku masih normal, sehingga hanya direkomendasikan untuk terapi wicara. Di klinik tumbuh kembang ini, masih banyak terapi lainnya seperti sensori integrasi, terapi wicara, dan terapi khusus untuk anak berkebutuhan khusus lainnya. Anakku direkomendasikan oleh dokter untuk menjalani terapi 2 kali dalam seminggu. Saat terapi, idealnya anak hanya boleh berdua dalam ruangan dengan terapisnya, namun pada kasus anakku dia masih belum berani sehingga untuk pertemuan pertama masih ditemani aku di dalam ruangan.
Untuk sesi terapi berlangsung selama 1 jam, 50 menit untuk terapi anak dan 10 menit untuk konsultasi dengan orang tua. Sesi terapi ini sendiri idelnya dilakukan dengan cara anak duduk berhadapan dengan terapis, lalu terapis akan melakukan tindakan terapi untuk melatih kemampuan berbicara anak. Bagaimana cara terapinya ? Caranya dengan permainan saja moms haha. terapis akan mengajak anak bermain puzzle sambil bertanya "ini namanya apa?" , "ini warnanya apa?". Pada pertemuan pertama yang terjadi dalam ruangan hanyalah anakku yang menangis haha karena sifatnya jika bertemu dengan orang baru tidak bisa langsung akrab, butuh waktu, dan ruangan terapinya juga termasuk sempit sih menurutku, jadi mungkin anakku masih belum nyaman.
Nah, sesi konsultasi ini yang aku tunggu-tunggu, di 10 menit ini, aku memanfaatkan sekali untuk bertanya kepada terapis apa saja yang bisa aku lakukan di rumah, dan hal apa saja yang bisa dilakukan di rumah. Berikut ini beberapa tips yang bisa mom lakukan untuk mebantu melatih kemampuan bicara anak kita :
1. Latihan Pembentukan Vokal (A,I,U,E,O)
Salah satu hal mendasar, anak harus melatih pembentukan huruf vokalnya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara, orang tua memberikan contoh bagaimana cara menyebutkan huruf vokal ini. Hal ini bisa dilakukan sesering mungkin dalam sehari.
2. Latihan Pembentukan Konsonan (P,B,M,W)
Setelah anak bisa menyebutkan huruf vokal, maka kita harus tingkatkan juga untuk pembentukan konsonannya. Bisa dimulai dari huruf konsonan yang mudah digabungkan dengan huruf vokal. Contohnya "papa", "pipi", "mama", "bubu", dst.
3. Pemijatan Rahang, Pipi, dan Mulut
Pemijatan ini bisa dilakukan menggunakan sikat gigi merk pigeon 3 step. Moms bisa membeli ketiganya sih kalau mau, karena nanti juga akan terpakai hehe. Untuk pijatnya bisa dimulai dari sikat step 1 lalu meningkat ke step 2, dan untuk step 3 bisa digunakan untuk sikat gigi biasa ya moms.
4. Perbanyak Melakukan Permainan
Permainan disini bisa beragam ya mom. Kalau untuk anakku, aku menggunakan media bermain seperti puzzle, poster, flash card, dll. Cara bermainnya, ajak anak untuk menyebutkan benda-benda yang ada di permainan tersebut. Usahakan permainannya yang anak-anak sukai ya, kalau di anakku karena dia suka dengan alat transportasi, jadi aku mulai dengan puzzle berbentuk mobil, eskavator, dll. Sembari bermain mencocokan gambar, kita boleh memberi pertanyaan ke anak "ini bentuk apa?", lalu kita ajak anak untuk menjawab pertanyaan tersebut, nanti lama kelamaan anak akan terbiasa menyebutkan dan menghafal kata-kata tersebut.
Di pengalamanku, flash card, poster, buku, dan puzzle jadi media yang paling bermanfaat dan membantu anakku dalam menyebutkan kata-kata. Jadi, mom juga harus kreatif dan selalu mencoba kira-kira permainan apa yang paling cocok untuk anak moms, karena setiap anak mempunyai cara belajar yang berbeda.
5. Orang Tua Harus Cerewet
Terakhir, ini yang paling klasik tapi memang harus banget dilakukan. Setiap hal yang mom lakukan harus sambil dijelaskan kepada anak. Misal, mom sedang memandikan anak, mom harus sambil menjelaskan bahwa ini yang namanya gayung, bunda siram ya sekarang, nanti lama kelamaan anak akan hafal dan akan mengikuti dan mulai berbicara. Mom juga harus sering mengajak anak ke tempat-tempat baru dan menyebutkan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar, kalaupun tidak memungkinkan untuk keluar rumah, bisa juga menggunakan media flash card, tapi di pengalamanku masih lebih efektif jika anak melihat secara langsung sih hehe.
Sekarang, anakku sudah tidak melakukan terapi lagi karena kondisi pandemi. Aku melakukan 5 hal ini di rumah saja, sampai sekarang anakku berusia 29 bulan, Alhamdulillah dia sudah bisa membentuk sebuah kalimat. Prosesnya memang tidak instan mom, karena yang instan hanya makanan hehe. Untuk itu, dibutuhkan kesabaran serta harus konsisten ya mom. Semangat untuk para mom yang sedang berjuang yaaa :)
Oh aku nangis bacanya inget anaku jg gt
ReplyDeleteUda d beliin buku bergambar.. bercerita.. lego.. puzzle .. tp dia g mau dia suka nya naik motor dan ga mau berenti. Maunya jalan jalan terus. Bahkan berenti isi bensin aja dia gamau 😢 baru bisa mama bapah.. doain ya mom biar aku kuat anaku juga lekas bisa
Semangat terus mom ❤
DeleteSekarang anaknya usia berapa mom? Memang karakter anak beda2, kalau anaknya suka jalan2 naik motor, berarti mugkin dia lebih suka melihat secara langsung, jadi mom harus banyak ajak ke tempat2 baru terus menurutku supaya dia bisa eksplorasi mom
DeleteSemangat mom! ❤ Bermanfaat banget tipsnya untuk stimulasi anak bicara. Thank you yaa
ReplyDeleteSama2 yaa mom semoga bermanfaat pengalamanku ini hehe
DeleteSaya jadi ingat waktu nemenin teman saya terapi anaknya, permasalahannya ternyata di rumah, mamanya (teman saya) sering menggunakan bahasa Inggris, sedangkan nanny-nya menggunakan bahasa Indonesia (tidak bisa berbahasa Inggris), jadi anak kebingungan. Kaka-kakaknya juga lebih serig gunakan bahasa Indonesia, walau mengerti bahasa Inggris. Bener-benar butuh perjuangan ya buat orangtua ;) Tetap semangat Moms ;)
ReplyDeleteNah bener mom, anak yang masih belim lancar bicara baiknya diajarkan 1 bahasa dulu kalau sudah mahir baru ditambah bahasa lainnya yaa
DeletePoin terakhir benar banget mom. Harus cerewet biar anaknya terstimulasi
ReplyDeleteKlasik, tapi hal pertama yang bisa dilakukan ya itu yaa
DeleteBener banget ini mom. Kadang kita abay dengan spech delay anak kita.tetap semangat mom
ReplyDeleteIyaa aku aja menguatkan niat untuk ke dokter tumbang mom biar gak khawatir lagi
DeleteSemangaat mom, aku juga ada keponakan yang speechdelay tapi sekarang udah banyak ngomongnya.
ReplyDeleteMakasii mom, iyaa anakku juga baru bisa bikin kalimat saat 29 bulan huhu alhamdulillah walau telat
DeleteMakasi banyak mom sharingnya, bismillah semoga sehat terus ya sekeluargaa
ReplyDeleteAmiin doa yang sama untukmu yaa 🥰
DeleteSemangat mam. Makasih banyak infonya nih Stlh aku baca2
ReplyDeletemakasih banyak mom, semoga membantu yaa
DeleteCerewet ngaruh banget mom apalagi menjelang dia tidur
ReplyDeleteSri lestari
Bener banget mom..walaupun suami gak suka istri yang cerewet.. kita emak2 kudu cerewet dalam tumbuh kembang anak
ReplyDeleteBener.. butuh kesabaran ya moms untuk terus stimulasi anak.. semangat moms semangat 💪
ReplyDeleteTengkyu mok sharingya❤ ternyata cerewet juga dibutuhkan ya😁
ReplyDeletePengen banget ngajarin ray main flash card, apadaya ray lebih seneng dilempar2 flash cardnya sampai hilang 😭
ReplyDeleteSemangat mom! Dan makasih untuk beberapa tips nya. Bisa dipraktekkan ke anakku yang kedua nih♥️
ReplyDelete