Skip to main content

Homeschooling

Hai moms, sudah kenal belum dengan istilah Homeschooling ? Sepertinya pandemi membuat kita menjadi lebih mengenal istilah ini ya hahahaha. Sesuai dengan namanya, jika diartikan ke Bahasa Indonesia berarti sekolah di rumah ya mom. Mungkin sebelum pandemi ini, homeschooling menjadi salah satu metode pembelajaran untuk anak selain bersekolah di sekolah yang ada pada umumnya. Namun, karena pandemi ini terjadi, ternyata sekarang seluruh kegiatan belajar mengajar ya menjadi Homescholling nampaknya, karena semua dilakukan secara daring dari rumah. Hidup memang terkadang tidak bisa ditebak ya moms hehe.

Aku kemarin baru saja mengikuti kulwap mengenai homeschooling bersama Mbak Kusumastuti, mom juga bisa langsung cek ig nya di @utiauthor . Materi pertama yang Mbak Uti berikan yaitu beberapa metode homeschooling yang bisa kita terapkan, berikut metodenya :




Dari 10 metode di atas, jujur aku baru mengetahui 2 metode yaitu klasik dan Montessori. Untuk metode lainnya hanya pernah dengar, tapi belum pernah memahami atau membaca literasinya secara langsung hehe. Nah, kalau mom sendiri sudah pernah tahu yang mana saja? Boleh drop komentarnya ya mom supaya kita bisa sharing 😀

Nah, dari 10 metode di atas tadi, mom bisa memilih kira-kira metode mana yang paling cocok dengan anak mom. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih metode pembelajaran ini dari sisi orang tua maupun anak. 

Untuk sisi orang tua, 3 hal yang perlu diperhatikan adalah :

1. Bagaimana peraturan dan kurikulum negara?

2. Apa prioritas yang diharapkan?

3. Berapa anggaran pendidikan anak serta waktu dan tenaga yang mampu diberikan?

Untuk sisi anak, 3 hal yang perlu diperhatikan adalah : 

1. Seberapa jauh kemampuan anak?

2. Bagaimana karakter dan minatnya?

3. Bagaimana kemampuan sosialisasi dan gaya belajarnya (dengar/lihat/tulis/sentuh)?

Hal-hal tersebut lah yang harus dijawab terlebih dahulu sebelum memilih metode yang paling cocok untuk kegiatan belajar, karena jika metodenya kurang cocok akan menyebabkan hasil yang kurang maksimal juga. Aku juga masih belajar nih mencari metode yang cocok untuk anakku hehe. Doakan ya mom bisa segera ketemu jawabannya.

Setelah ketemu metode pembelajaran yang cocok, pasti pada prakteknya ada saja kelakuan anak yang menguras stok kesabaran kita ya mom hehe, tapi mom harus selalu mengisi stok sabar tersebut agar kegiatan pembelajaran untuk anak juga menjadi menyenangkan, karena ada yang bilang "Happy moms, happy child" jadi, jangan lupa juga untuk meluangkan waktu me time yah, mungkin bisa minta tolong ke suami atau keluarga terdekat terlebih dahulu jika dirasa stok sabar sudah menipis hehe.

Sekian dulu sharing dari aku, semoga bisa membantu ya moms.

Kira-kira selanjutnya kita bahas apa ya? Tolong tulis di kolom komentar ya :)


Thankyou



Comments

Popular posts from this blog

Review Softex Celana Menstruasi

Hai semua, kali ini aku mau review salah satu produk yang dibutuhkan perempuan setiap bulannya. Namun, produk ini bukan sekedar pembalut menstruasi biasa, melainkan berbentuk celana. Produk ini seperti menjawab kegalauan aku yang menstruasi hari kedua sampai ketiganya tuh heavy flow banget, padahal udah pake yang panjangnya 36cm sampai 42cm, tapi kadang masih bocor juga (heran banget). Sebetulnya, sehabis melahirkan juga pernah sih pakai popok dewasa yang bentuk celana, kalau gak salah sih waktu itu Oktober tahun 2018 belum ada produk ini ya, tapi untuk celana yang khusus menstruasi ini menurut Mbah Google baru launching di 1 Desember 2018. Jujur, aku juga baru tau produk ini tuh sekitar tahun 2020 deh haha, mau beli tapi masih maju mundur, pas banget kemarin aku dapat sample nya dari tempat sewa mainan Kai di gigel hahah, jadi sekalian kita review yuk, siapa tau membantu buat yang masih ragu mau beli. Pertama, mari kita lihat spesifikasi produknya. Merk           : Softex Celana Mens

Aku dan Microphone

Hai semuanya, kembali lagi bersama akuu dalam acara curhat dong buunnnddd.... eh salah yah hahaha. Duh udah lama banget gak menyapa para pembaca setia blog ku hihi, ada gak ya? ada dong insyAllah hehe. Jadi, kali ini aku mau cerita mengenai sisi lain kehidupanku, jauh sebelum menjadi seorang istri dan seorang ibu anak 1. Kita balik ke jaman SD dulu yah hahaha, jauh banget gak tuh? gapapa lah yaaa, aku juga lagi berusaha sambil mengingat-ingat juga nih sekalian nostalgia haha. Cerita throwback kali ini banyak berhubungan dengan microphone. Kenapa microphone? karena secara gak sadar memang sejak kecil ternyata aku sudah akrab dengan benda ini sepertinya haha. Dulu zaman SD, sempat ikut lomba puisi di museum Satria Mandala seingetku, menang gak ya waktu itu? kayaknya bukan juara 1 sih tapi juara harapan kayaknya haha soalnya gaada pialanya deh di rumah. Selain lomba puisi, waktu itu pernah ikut lomba paskibra juga tingkat kecamatan (asik), waktu itu aku jadi pengibar benderanya, inget ban

Tummypedia - 3 Langkah Hebat Dukung Kesehatan Perut Anak

Halo mommies, apa kabarnya? Semoga masih waras menemani kegiatan si kecil selama pandemi ini ya. Apakah si kecil sudah buang air besar hari ini? Jangan lupa selalu dipantau ya mom, karena pencernaan itu ibarat otak kedua bagi manusia.  Apakah mom sudah tahu kriteria pencernaan yang baik? Kalau belum aku mau berbagi sedikit ilmu dari webinar yang diadakan @bebeclub Bersama dr. Gia Pratama (Pemerhati Kesehatan Anak) mengenai mitos-mitos masalah perut si kecil yang sering salah, kriteria pencernaan yang baik, serta tips untuk menjaga kesehatan penceraan anak. Aku coba sharing mengenai kriteria pencernaan yang baik dulu ya mom. Menurut dr. Gia, berikut merupakan beberapa kriteria pencernaan yang baik : Frekuensi buang air besar teratur, 1-2 hari sekali, jika sudah lebih dari 4x maka terindikasi diare, 2-3 hari sekali terindikasi konstipasi. Konsistensi feses tidak keras dan tidak encer. Buang gas dan sendawa. Berat badan dan mood anak stabil dan terjaga dengan baik. Kulitnya sehat,